Di sebuah kota kecil di Jepang ada sebuah legenda lama yang mengatakan bahwa ada hantu seorang wanita yang wajahnya rusak dan selalu menculik anak-anak kecil. Hantu wanita ini selalu terlihat mengenakan jas hujan sambil membawa gunting tua berukuran besar yang akan digunakannya untuk membunuh para bocah tak berdosa ini. Tak ada yang tahu kebenaran legenda ini sampai hantu itu sendiri muncul.
Dalam beberapa hari, ada beberapa anak yang diberitakan hilang dan salah satunya adalah Mika (Rie Kuwana) yang diculik tepat di depan sekolahnya. Yamashita (Eriko Sato) sebagai guru Mika curiga dan berusaha menyelidiki kasus penculikan itu. Walaupun tak terlalu yakin namun Yamashita merasa bahwa hilangnya Mika ada hubungannya dengan legenda lama itu.
Dengan bantuan Matsuzaki (Haruhiko Kato), Yamashita pun memulai penyelidikan. Namun semakin dekat mereka berdua dengan kebenaran, semakin jelas pula bahwa hantu wanita yang konon mulutnya terbuka lebar dari telinga kiri hingga ke telinga kanan itu memiliki hubungan khusus dengan Matsuzaki. Dan ditemukannya jenazah salah satu anak korban penculikan itu semakin menegaskan bahwa waktu mereka tak banyak.
Dari ringkasan cerita tadi saja sudah jelas bahwa CARVED yang juga dirilis dengan judulSLIT MOUTHED WOMAN ini tak beda jauh dengan film-film horor Asia yang lain. Kisah masih dibangun berdasar pada ide arwah penasaran yang muncul untuk membalas dendam. Sebenarnya tak ada yang salah dengan membuat film berdasarkan topik klasik itu asalkan dalam penuangannya tak terjebak dalam visualisasi klasik juga.
Sayangnya, CARVED ini juga dituturkan dalam visualisasi yang sama dengan film-film sebelumnya. Artinya, tak banyak yang akan Anda dapatkan dari film ini. Yang ada hanyalah momen-momen mengejutkan saja tanpa kejelasan apa sebenarnya yang diinginkan sang sutradara. Cerita yang diusung terlalu sederhana sementara akting para pemainnya juga tak terlalu meyakinkan.
Yang lebih parah lagi, sang sutradara sepertinya ceroboh dan tak menyadari bahwa ada beberapa bagian dari kisah yang sebenarnya justru malah membuat film yang memang sudah tidak logis ini jadi semakin tidak logis. Akhirnya, yang tersisa hanyalah momen-momen mengejutkan tadi saja tanpa didukung oleh elemen-elemen lain yang sebenarnya cukup mampu mengangkat nilai jual dari film ini. (kpl/roc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar